Kontak
Alamat :

Jl. I Gusti Ngurah Rai SoE

Telepon :

08113834601

Email :

smpksintvianney@gmail.com

Media Sosial :
Berita Terbaru

DISIPLIN

Tanggal 25-10-2022 pukul 10:38

PPDB 2022

Tanggal 20-05-2022 pukul 11:30

Speksivia, Mulai Merdeka Belajar

Tanggal 18-05-2022 pukul 12:18

Banner

MENJADI GURU YANG PAHAM K 13, PROSES MENUJU SEKOLAH PENGGERAK

SMP Katolik Sint Vianney kembali melaksanakan kegiatan In House Training dengan tema “Tahun 2022: Lebih Paham Menjadi Guru dan Lebih Memahami Kurikulum  13”. Kegiatan ini berlangsung pada  tanggal 20 hingga 21 Januari 2022 di Aula SMP Katolik Sint Vianney SoE. Kegiatan yang  dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan ini berjalan baik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. TTS, Dominggus Banunaek, dalam sambutannya mengatakan perubahan selalu ada dalam setiap segi kehidupan. Dalam dunia pendidikan, perubahan itu terus menerus terjadi baik dalam bentuk pemahaman pengetahuan kita maupun dalam bentuk media sebagai pendukung pengetahuan itu sendiri.

“Kita tidak semestinya membuat kegiatan In House Training untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran kita. Kita dapat belajar secara otodidak dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi yang ada saat ini”, ungkap Dominggus

Lanjutnya, “Saat ini, SMPK Vianney SoE menjadi sekolah yang menyumbang banyak prestasi bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Tiimor Tengah Selatan. Hal itu terbukti dari lulusnya kesembilan guru yang mengikuti seleksi PPPK.”

“Saya memberikan apresiasi baik kepada Tenaga Pendidik mamaupun peserta didik SMPK Sint Vianney atas keberhasilan yang diraih tersebut”, ungkap Dominggus.

Di lain pihak, Kepala Sekolah SMPK Sint Vianney SoE, Johannes A. Tnomel dalam sambutannya mengatakan bahwa para tenaga pendidik mesti mengenal dan memahami kurikulum 13. Mengenal dan memahami artinya mampu menerapkan pendekatan K 13 dalam proses pembelajaran. Pendekatan tersebut yakni pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) berbasis kontekstual, pembelajaran bersifat saintifik, Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning), dan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning).

Johannes A. Tnomel juga mengatakan kurikulum 13 ini menjadi batu loncatan menuju kurikulum prototipe. Diketahui bahwa kurikulum prototipe merupakan opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan dalam proses pembelajaran selama beberapa tahun ke depan.

“Kurikulum prototipe ini akan diberlakukan terlebih dahulu pada program sekolah penggerak dengan harapan dapat diterapkan juga pada sekolah-sekolah yang ada di Indonesia”, ungkap Johannes dalam sambutannya.

Penulis:  Saputra Turu

 

Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Pencarian
KENANGAN 58
PENGUMUMAN UN
PPDB ONLINE